MATERI PAdbP Kelas 6 Semester 1 - Nabi Muhammad dan sahabat panutanku - FATHUL MEKAH (Penaklukan Kota Mekkah)
A. Membahas Fathul mekkah dan sebab terjadinya Fathul mekkah - Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw.
1. Sebab Fathul Makkah
Sebelum Fathu Makkah tanpa terasa masyarakat Islam menguar dengan sangat cepat. Di utara, di antara Syria dan Irak sekarang. masyarakat berbondong-bondong mengikuti Islam. Hal itu -semakin menurunkan wibawa pemerintahan Romawi yang berkuasa di wilayah itu.
Pihak Qurays melanggar perjanjian damai mereka dengan kaum Muslim. Bani Bakar yang berada di pihak Qurays, tiba-tiba menyerang Bani Khuza'a yang menurut perjanjian Hudaibiyah berada di pihak muslim. Beberapa orang Khuza'a tewas. Hal itu dilaporkan oleh pemuka masyarakat setempat, Budail anak Warga pada Nabi Muhammad saw. di Madinah. Abu Sofyan benupaya mencegah keberangkatan Budail. Namun terlambat.
la juga berusaha menemui Nabi Muhammad saw. di Madinah. Tapi, tak satupun orang di Madinah bersedia membantu. Ummu Habibah, putri Abu Sofyan yang telah memeluk Islam pun menolak mempertemukan ayahnya itu dengan Sang Rasul. Perjanjian Hudaibiya telah batal. Sekarang tak ada lagi larangan bagi Nabi Muhammad saw. untuk mengerahkan pasukannya mengepung Makkah. disiagakan untuk perjalanan tersebut. Di tengah jalan, berbagai kabilah bergabung dengan mereka. Termasuk kabilah dari Ghatafan yang dulu bersama Qurays hendak menggempur Madinah di Perang Khandaq.
2. Penaklukan Makkah
Pasukan muslim dan Kaum Qurays masih berdebat ketika rombongan Nabi Muhammad saw. hampir mencapai Makkah. Tak ada informasi apapun atas gerakan pasukan itu. Seorang muslim Madinah, Hatib bin Abu Balta'a, sempat membocorkan rencana tersebut lantaran tidak tega membayangkan nasib yang akan ditanggung para saudaranya di Makkah. Namun Ali dan Zubair dapat mengejar Sarah, perempuan yang dititipi surat tersebut.
Di dekat Makkah, di Maraz Zahran, rombongan Nabi Muhammad saw. berhenti, Di sana, beberapa orang kerabatnya dari Bani Hasyim, mendatangi Nabi Muhammad saw. dan menyatakan diri masuk Islam. Paman Nabi Muhammad saw., Abbas bin Abdul Muthalib, juga datang untuk mencegah terjadinya banjir darah. Abbas sempat mondar-mandir di antara kedua kubu, kemudian memergoki Abu Sufyan bin Harb pemimpin tertinggi Qurays, lalu dibawanya pada Nabi Muhammad saw.
Malam itu Nabi Muhammad saw. tidak menemui Abu Sufyan. Namun ia berpesan agar musuh besamya tersebut dilindungi keselamatannya hingga pertemuan esok harinya. Dalam pertemuan itu, Nabi Muhammad saw. berjanji untuk tidak memerangi Qurays. "Barang siapa datang ke rumah Abu Sufyan, orang itu selamat. Barang Siapa menutup pintu rumahnya, orang itu selamat.
Barangsiapa masuk ke dalam masjid (lingkungan Ka'bah), orang itu selamat." Pada prinsipnya, siapa yang tidak mengangkat senjata pada kaum muslimin, mereka tidak akan diperangi. Walaupun demikian Nabi Muhammad saw. tetap bersiaga apabila terjadi peperangan.
Pasukan elit yang mengenakan pakaian serba hijau dan berbaju zirah telah mengelilingi Nabi Muhammad saw. Empat regu pasukan disiapkan. Masing-masing dipimpin oleh Khalid bin Walid, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Ubada, serta Abu Ubaidah bin Jarrah.
Mereka bersiap memasuki Makkah dari arah yang berbeda. Sa'ad bin Ubada sempat berbuat keliru. Ketika memasuki Makkah, Sa'ad berteriak: "Hari ini adalah hari perang.
Hari dibolehkannya segala yang terlarang..." Seruan yang bertolak belakang dengan janji Nabi Muhammad saw. untuk memasuki Makkah secara damai. Nabi Muhammad saw. segera merebut bendera komando dari tangan Sa'ad dan menyerahkannya pada Qais bin Sa'ad, anak Sa'ad yang berbadan besar berhati lembut. Namun, dari arah belakang tiba-tiba pasukan Ikrima bin Abu Jahal tiba- tiba menyerang. Khalid menghadapi serangan tersebut.
Tiga belas orang Qurays tewas, sisanya-termasuk Ikrima-melarikan diri. Sementara itu, di Makkah tak setetes pun darah mengalir karena serbuan kaum Muslimin. Nabi Muhammad saw. masuk Makkah dari Bukit Hind, tak jauh dari makam Khadijah, istrinya. Ia berhenti sebentar di kemah lengkung yang ada di situ, dan melepas pandangan ke seluruh penjuru Makkah. Rasul pergi ke Ka'bah, menyentuh hajar aswad dan mengelilingi Ka'bah untuk bertawaf. Rasul juga meminta Utsman bin Talha untuk membuka pintu Ka'bah. Di pintu itu ia berdiri dan berkhutbah dihadapan hadirin.
Dalam khutbah Rasul, mengutip Qur'an surah al-Hujurat ayat 13. "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikanmu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Sesungguhnya orang paling Sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengerti." mulia di antaramu menurut pandangan Allah adalah yang paling bertakwa.
Ketika orang Qurays tengah menunggu-nunggu hukuman apa yang bakal dijatuhkan bagi mereka, Muhammad justru berkata: "Pergilah, kalian Tujuh belas orang tokoh yang ."فذهبوا وأنتم مظلواء "bebas sekarang yang telanjur telah dieksekusi.
Nabi Muhammad saw. dianggap paling makar telah dijatuhi hukuman mati Namun mereka juga diampuni, termasuk Hindun, istri Abu Sufyan, yang telah merobek dada serta memakan jantung Hamzah dalam perang Uhud. Hanya empat orang kemudian menyingkirkan patung-patung disekitar kan barn Setelah itu, Bilal menyeru azan meminta orang-orang untuk lima dari tempat yang kini menjadi Masjidil Haram di Makkah itu, sampai sekarang.
MATERI SELANJUTNYA KLIK LINK BIRU INI YA 👉👉 :
B. Kisah Keteladanan Sahabat Nabi muhammad (Thal'ah bin Ubaidillah)
Belum ada Komentar untuk "MATERI PAdbP Kelas 6 Semester 1 - Nabi Muhammad dan sahabat panutanku - FATHUL MEKAH (Penaklukan Kota Mekkah)"
Posting Komentar
Trimakasih sudah membaca artikel kami, silahkan tinggalkan komentar jika ada keluhan mengenai link yang mati atau artikel rusak silahkan laporkan kepada kami ya !!!!